Sunday, August 19, 2012

Perbedaan Usia Dalam Bercinta

Cinta adalah anugerah. Dunia terasa lebih indah dan berwarna, ketika sedang jatuh cinta. Kesepahaman dan cara pandang yang sama, kecocokan satu dengan lain, seringnya bertemu dapat menimbulkan benih-benih cinta.



Berbicara tentang perbedaan usia dalam cinta, setiap orang mempunyai harapan dan cara pandang yang berbeda. Bagi sebagian orang, perbedaan usia dalam cinta, tidaklah menjadi pertimbangan atau masalah di antara mereka yang saling mencintai dan menyayangi. Tetapi terkadang perbedaan usia dapat menjadi penghalang cinta.

Ketika aku masih berusia remaja, aku mempunyai keinginan mempunyai kekasih yang berusia lebih tua empat tahun. Penyebabnya, aku melihat kakak sepupuku yang menikah dengan seseorang yang usianya terpaut jauh, terlihat begitu serasi dan bahagia serta rumah tangganya harmonis.

Ada tiga orang teman-teman sekelasku saat SMU yang menjalin kasih dengan teman sekelas yang lebih muda akhirnya berlanjut ke jenjang pernikahan. Dari tiga pasang itu, semua cewek berusia lebih tua dari usia cowok, berkisar antara satu dan dua tahun. Usia cewek yang lebih tua, bukanlah masalah, apalagi dengan teman sekelas, meskipun selisih usia beberapa tahun.

Dari silsilah keluarga besarku dari pihak ayah dan ibu, perbedaan usia antara kakek dan nenek adalah sepuluh tahun dan perbedaan usia ayah dan ibu adalah tujuh tahun. Bagi generasi pendahulu, rata-rata usia cowok lebih tua dibandingkan cewek. Konon, kakek dan nenek serta ayah dan ibuku dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Keduanya tidak saling mengenal sebelumnya. Masa perkenalan dan penjajakan cukup singkat dan usia saat menikah pun relatif muda.

Ketika kita hadir dalam sebuah pesta pernikahan, sering kali di antara para undangan, ada pertanyaan yang umum diajukan “Berapa perbedaan usia pengantin pria dan wanita?”. Hal ini terutama, jika mempelai pria terlihat jauh lebih tua atau sebaliknya mempelai wanita terlihat lebih dewasa. Jika pasangan yang menikah sepantaran, apalagi pasangan tersebut satu almamater dan terlihat begitu serasi, biasanya tidak ada pertanyaan.

Jika usia cowok lebih tua dari usia cewek, biasanya tidak menjadi bahan perbincangan, karena dianggap umum, hingga berbeda sepuluh tahun. ketika usia cewek lebih tua sekitar empat tahun saja, biasanya suka menjadi perbincangan, terutama jika wajah cewek terlihat lebih dewasa.

Beberapa waktu yang lalu, kakak sepupuku cowok melangsungkan pernikahan di sebuah hotel berbintang. Perbedaan usianya dengan istrinya sangat jauh yaitu 20 tahun. Istrinya terlihat sangat cantik dalam balutan gaun pengantin putih yang elegan. Rambutnya yang sebahu dibiarkan tergerai dengan mahkota mungil di atas kepalanya. Kakak sepupuku sangat perhatian dan sayang kepada istrinya.

Perbedaan usia sangat besar, membuat kakak sepupuku agak cemburu dan melarang istrinya menggunakan gaun pesta yang sedikit terbuka dan meminta istrinya untuk tidak berhubungan dengan teman-teman cowok masa kuliahnya. Ketika seorang fotografer sempat menyentuh istrinya untuk pengaturan gaya saat foto pre-wedding, kakak sepupuku sempat protes kepada fotografer tersebut.

Aku dan adik-adik dari kakak sepupuku sempat bingung untuk memanggil istrinya. Mau memanggil dengan sebutan kakak, usia kita lebih tua. Hanya memanggil nama, rasanya kurang menghormati kakak sepupu. Kalau dengan sepupu yang lain, perbedaan usia tidak terlalu jauh, biasanya kita cukup memanggil nama biar lebih akrab.

Ada yang mempunyai harapan dan keinginan untuk memiliki kekasih yang usianya berselisih sekian tahun. Dengan berjalannya waktu, kita tidak menemukan orang yang usianya yang sesuai dengan harapan dan keinginan kita. Apakah kita menolak kehadiran cinta hanya karena perbedaan usia belaka? Kita yang menjalani hubungan cinta. Kita tidak perlu memedulikan ucapan orang lain jika usia kita dan pasangan terpaut jauh, sekalipun usia cewek yang lebih tua beberapa tahun.

Perbedaan usia dalam cinta tergantung dari pandangan masing-masing. Ada cewek yang mendambakan figur kebapakan karena dianggap lebih dewasa sehingga dapat memberikan perlindungan dan kasih sayang. Sementara itu, ada cowok yang usianya lebih muda tetapi menyukai cewek yang dewasa dan mandiri. Tidak ada masalah dan pernikahannya langgeng. Bagi yang menikah dengan teman seperjuangan, teman masa sekolah dan kuliah, umur mereka rata-rata sama. Bahkan, ketika telah menjadi suami istri, mereka masih seperti sahabat, dengan gaya bahasa gue dan elu.

Dalam suatu hubungan percintaan, banyak faktor yang lebih penting dari perbedaan usia. Cinta sejati, kasih sayang, perhatian, kesepahaman dan kecocokan, toleransi serta saling menghargai

Hubungan Cinta Tidak di Restui Orang Tua

Jatuh cinta dan memiliki seorang pacar memang menyenangkan dan bisa membuat hidup kita lebih indah dan tentunya lebih bersemangat lagi untuk menjalani hari demi hari demi. Tapi tidak semua kisah cinta itu berjalan mulus, selalu ada saja yang menghalangi atau bahkan membuat kisah cinta kita jadi lebih sulit untuk dijalani. Dan mungkin yang paling sering terjadi adalah ketika orang tua tidak setuju atas hubungan cinta kita? Orang tua kita tidak mau menerima pilihan hati kita dan membenci orang yang jadi pacar kita. Bila anda pernah mengalami seperti hal seperti ini, dimana hubungan cinta kita tidak mendapat restu dari orang tua, jangan kecil hati dulu dan jangan terburu-buru mengambil langkah yang bisa jadi, justru akan merugikan kehidupan kita.

Ketika orang tua tidak merestui hubungan kita, ada baiknya anda melakukan lagi cek dan rechek atas permasalahan yang sedang dihadapi, dan anda harus siap melihat dan menerima sisi baik maupun sisi buruk dari masalah ini.

Cek Motivasi Hubungan Cinta ini

Yang pertama kali harus kita lakukan adalah mengetahui dulu motivasi apa yang menyebabkan kita memilih dia menjadi pacar kita? Apa tujuan dari hubungan yang kita jalin. Apakah tujuan kita memilih dia itu hanya untuk sekedar gila-gilaan, biar lebih dipandang sebagai ce/co gaul, atau mungkin ada motivasi lain yang lebih tinggi, misal karena kita menginginkan dia jadi istri/suami kita? Dengan mengetahui motivasi sebenarnya dari sebuah hubungan, kita bakal lebih mengetahui apakah kita emangbenar-benar cinta sama dia? atau justru cinta yang kita rasakan ini cuma sekedar perasaan kagum sesaat saja? Atau malah yang parah lagi bila kita memilih dia, cuma ingin teman-teman kita memandang kita hebat karena bisa mendapatkan dia, yang notabene ce/co idaman? Nah, bila kita telah mengetahui apa sebenarnya motivasi dari hubungan cinta kita, dijamin kita bakal lebih mudah untuk menghadapi ketidaksetujuan dari orang tua kita.

Apakah ini Benar-Benar Cinta?

Sekali lagi, tanya pada diri kita sendiri, apakah yang kita rasakan ini adalah benar-benar cinta? Apakah emang kita benar-benar sayang sama dia? Saat kita jatuh cinta pada seseorang, kita akan selalu memandang semua hal itu mungkin dan bisa dilakukan. Dengan kekuatan cinta, kita bisa lebih bersemangat, apa yang tadinya terasa tidak mungkin menjadi mungkin. Tapi ketika tiba-tiba orang tua tidak setuju dengan hubungan kita, maka akan dengan mudahnya kita menyalahkan mereka, dan menganggap mereka tidak mengerti dengan perasaan yang kita alami.

Apa Motivasi dari ketidaksetujuan Orang Tua

Langkah berikutnya adalah mengetahui apa motivasi dibalik ketidaksetujuan orang tua atashubungan cinta kita. Cari tahu latar belakang dari kehidupan orang tua kita dan kemudian kita bandingkan dengan latar belakang dari pacar kita, karena biasanya perbedaan latar belakang seringkali menjadi penyebab utama dari ketidaksetujuan orang tua. Ada banyak alasan yang bisa menyebabkan orang tua tidak merestui hubungan kita, dan itu semua harus kita cari tahu apa motivasi dari alasan-alasan tersebut.

Jika Orang Tua Kita Ternyata Salah

Orang tua juga manusia, tidak selamanya mereka selalu benar. Bila ternyata ketidaksetujuan mereka lebih dilatar belakangi karena masalah racis (perbedaan suku, warna kulit dst), kelas sosial, atau bahkan perbedaan pekerjaan (misal dia kurang mapan dibandingkan dengan kita). Bila itu semua yang menjadi alasan, maka sudah selayaknya kita berjuang mempertahankan hubungan cinta kita dan tidak begitu saja menyerah dan setuju dengan ketidaksetujuan orang tua kita. Orang tua mungkin merasa khawatir bila ternyata hubungan cinta kita justru akan membuat kita sengsara, atau membuat kita dikucilkan dari pergaulan masyarakat. Dan terkadang orang tua mempergunakan “aturan” atau “tata sosial” zaman dulu, yang terkadang kurang relevan dengan keadaan zaman sekarang.

Bila ternyata semua ini yang menjadi penyebab ketidaksetujuan orang tua kita, maka sudah sewajarnya kita bisa memberikan argumen yang tepat pada mereka untuk mempertahankan hubungan cinta kita. Bagaimanapun ketidaksetujuan yang disebabkan karena masalah rasis, kelas sosial sangat tidak bisa dibenarkan, meskipun itu semua datang dari orang tua kita sendiri.

Jika Orang Tua Kita Ternyata Benar

Tidak ada yang lebih mengenal kita, selain orang tua kita. Bahkan orang tua lebih tahu dan mengerti pada diri kita dibandingkan kita sendiri. Dan mungkin saja, karena kita sedang dibutakan oleh yang namanya cinta, hingga apa yang dilihat sebagai sisi buruk oleh orang tua kita justru kita tidak bisa menyadarinya. Yang kita lihat hanya sisi baik dan pandangan bahwa cinta itu selalu indah. Kita harus ingat, orang tua sangat menyayangi kita dan mereka menginginkan supaya kita bisa bahagia dalam hidup ini. Jadi ketika mereka melihat sesuatu yang tidak beres dan merugikan, dalam hubungan cinta kita, tentu saja mereka bakal dengan tegas menolak dan tidak merestui hubungan kita.

Jika orang kita ternyata pernah mendengar bahkan tahu bahwa pacar kita tersebut punya perilaku yang buruk, dan mereka mengkhawatirkan kita bakal dilukai oleh pacar kita, tentu ada baiknya bila kita mencoba mendengarkan mereka, karena mungkin saja mereka ada benarnya. Jika kita mulai berlaku liar, dan hidup kita mulai kacau, (misal kita mulai mempergunakan obat-obatan terlarang, minuman keras) karena pengaruh pacar kita, orang tua sudah pasti sangat tidak setuju dengan hubungan kita. Dan orang tua juga bakal tidak merestui, bila ternyata selama menjalin hubungan cinta, prestasi kuliah kita mulai menurun, atau kita mulai kehilangan sahabat dan teman kita. Sudah waktunya kita mendengarkan orang tua dan menghentikan hubungan cinta kita. Bagaimanapun, sebuah hubungan cinta yang terlalu banyak mengorbankan dan merugikan kehidupan pribadi kita, sudah merupakan sesuatu yang tidak menyehatkan bagi kelangsungan hidup kita.

Menemukan Jalan Keluar

Seperti dikatakan di awal tadi, cinta itu indah dan bisa membuat hidup lebih bersemangat dan lebih baik. Bila ternyata cinta yang kita jalani sekarang ini memang benar-benar membuat hidup kita lebih baik, lebih nyaman, dan pacar kita benar-benar sayang sama kita dan memberikan efek positif pada kehidupan kita, sudah sewajarnya kita mempertahankan hubungan cinta ini, meskipun orang tua tidak setuju.

Tapi ketika hubungan cinta dirasakan mulai “membahayakan” kehidupan pribadi kita, ada baiknya kita berpikir ulang, apakah perlu kita mempertahankan cinta ini? Perlu diingat baik-baik, kita tidak harus kehilangan hidup kita hanya karena kita jatuh cinta dan membina sebuah hubungan. Keluarga, teman dan kuliah atau sekolah kita, masih sangat penting bagi kehidupan kita. Membina sebuah hubungan cinta, tidak berarti bahwa kita mesti kehilangan itu semua. Bila kita mulai merasakan bahwa kita mulai kehilangan hidup kita, sudah waktunya kita berpikir untuk mengakhiri hubungan cinta ini.

Orang tua selalu mengharapkan yang terbaik buat kita, hadapilah ketidaksetujuan orang tua dengan kepala dingin dan sikap yang kooperatif. Boleh jadi mereka tidak suka dengan pacar kita, tapi suatu hari nanti mereka pasti akan bisa menerima hubungan cinta kita, bila kita mampu membuktikan bahwa apa yang kita lakukan bisa membuat kehidupan kita lebih baik dan lebih indah untuk dijalani.

Selamat Jatuh Cinta!

Cinta dan Harta




Jangan Kau Melihat Wajah Karena Bisa Menipu
Jangan Pula Kau Melihat Harta Karena Bisa Hilang
Datanglah Kepada Orang Yang Bisa
Membuatmu Tersenyum,
Membuatmu Selalu Tertawa,
Dan Membuatmu Merasa Dia akan selalu disampingmu,
Melindungimu dan Menyayangimu.


Jangan Kau Sia-siakan hidup untuk hari ini,
Hidup ini Terlampau Singkat
Bila dilewatkan Bersama Pilihan Yang Salah


Inspirated By Song Terry – Janji Manismu